Kuningan, UPMKNews -- Penanganan sampah di Indonesia umumnya sangat rendah bila ditelusuri, paradigma dari masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah masih saja abai, tidak bisa dipungkiri volume sampah tiap tahunnya meningkat, karena dari aktivitas manusia yang tidak lepas dari pola konsumerisme. Selama aktivitas manusia berjalan, maka sampah akan selalu ada. Dengan itu kita sebagai manusia harus sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, agar terbebas dari hal-hal buruk yang terjadi akibat pencemaran dari sampah itu sendiri.

Kegiatan pengurangan sampah dapat dilakukan dengan cara yang komprehensif salah satunya yaitu dengan menyediakan wadah untuk menunjang para masyarakat yang rendah akan kesadarannya mengelola sampah seperti “BANK SAMPAH”. Peran Bank Sampah sangat penting karena sudah tercatat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah lainnya yang sejenis. Dari Peraturan Pemerintah ini sendiri mewajibkan para masyarakat untuk menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) cara bijak untuk mendaur ulang atau memanfaatkan sampah yang ada.

Sebagai langkah awal dari kesadaran akan lingkungan, kami mahasiswi STKIP Muhammadiyah Kuningan yang terdiri dari Nia Nurhayati, Nida Bismillah, Novitasari, Risma Juita, Silvi Rahmawati, Tarisa, dan Ulpa Pitriani melaksanakan observasi ke Bank Sampah yang ada di Desa Sindang Mukti Kabupaten Ciamis guna untuk melihat secara langsung bagaimana proses berjalannya program bank sampah ini. Dari hasil observasi di daerah Ciamis juga ternyata sudah banyak orang-orang yang yang sadar lingkungan meng implementasikan program bank sampah ini, terkhusus di Desa Sindang Mukti. Responden yang kita datangi tentunya sudah profesional dalam menangani atau menjalankan program bank sampah ini, beliau yang memiliki nama panggilan pak Iwan mengatakan bahwa “kurangnya kesadaran dari masyarakat Desa Sindang Mukti yang membuat saya tergerak hati untuk mewujuddkan Desa Sindang Mukti yang bebas sampah, awalnya saya berinisiatif pergi ke Dinas Lingkungan yang berada tepatnya di Ciamis dan mulai mengatakan keresahan saya akan lingkungan yang kurang baik, untuk itu Bank Sampah dengan nama badan usaha BSU Simbada terealisasikan sudah 7 tahun lamanya”.

Mengutip dari perkataan responden ternyata masih ada orang yang sadar akan lingkungan, meski minim, namun setidaknya responden mampu merangkul masyarakat sekitar untuk menjalankan pengelolaan sampah secara lebih efisien. Dan dari data lapangan saat observasi yang didapatkan bahwa banyak sekali produsen yang pro akan kegiatan pemanfaatan sampah di Desa Sindang Mukti ini. Dari 5 jumlah penggerak atau pengurus Bank Sampah di Desa Sindang Mukti juga sangat memperhatikan APD yang digunakan seperti: sarung tangan, sepatu pelindung, masker dan lainnya sehingga saat melaksanakan proses pemanfaatan sampah dari produsen atau masyarakat ini tidak terganggu oleh kenyamanan saat bekerja. Beberpa proses yang dilaksanakan sebelum pemilahan jenis-jenis sampah antara lain, responden mendapatkan penyetoran sampah dari para warga, yang kemudian dengan sistem menabung sesuai dengan kiloan sampah yang sudah dikilo terlebih dahulu dicatat jumlah pendapatan di buku tabungan yang tersedia, bilamana para warga tengah membutuhkan fee dari hasil setor sampah tersebut, maka responden akan memberikan sesuai dengan kebutuhannya, jadi tidak ada sistem seperti gajian.

Efektivitas yang didapatkan sejauh ini dari kegiatan pemilahan sampah di Bank Sampah Desa Sindang Mukti mendapat progres yang sangat baik kepada beberapa aspek, seperti lingkungan menjadi bersih, warga mendapatkan keuntungan, dan responden beserta pengurus juga mendapatkan kepuasan atas harapannya untuk menjadikan Desa Sindang Mukti Menjadi Desa yang bebas dari pencemaran sampah. Ada pula beberapa jenis sampah yang mereka pilah seperti sampah plastik, sampah kertas, sampah dus, sampah pecahan kaca dan juga besi. Dalam 1 ton sampah, biasanya ada kurang lebih 2% sampah yang dirijek atau tidak layak untuk dijual. Tindak lanjut dari Bank Sampah Desa Sindang Mukti untuk setiap sampah yang dirijek yaitu sampah akan diangkut ke TPS/TPA sampah.

Melihat hasil laporan penjualan tanggal 23 Januari 2023, terdapat beberapa jenis sampah yang terjual diantaranya beling, plastik AG bersih, plastik kresek, plastik pet kotor, tutup botol dan yakult. Dimana total harga beli sampah-sampah tersebut yaitu Rp.1.313.000 dan harga jual dari sampah-sampah tersebut mencapai Rp.2.084.500. Melihat dari laporan penjualan tersebut, keuntungan dari penjualan sampah-sampah tersebut yaitu Rp.771.500. Transaksi penjualan di Bank Sampah Sindang Mukti hanya dilakukan dengan satu pabrik sampah saja. Pabrik sampah tersebut rutin mengambil sampah di Bank Sampah Sindang Mukti ini.

Harapan dari pak Iwan sebagai pengelola dari Bank Sampah Sindang Mukti ini yaitu beliau berharap dengan adanya bank sampah semoga bisa mengurangi sampah khususnya di Desa Sindang Mukti, selain itu bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan berkelanjutan. Dengan menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Dengan adanya bank sampah  dapat menciptakan suatu sistem pengelolaan sampah yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, serta menghasilkan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi masyarakat.

Sumber: Nia Nurhayati, Nida Bismillah, Novitasari, Risma Juita, Silvi Rahmawati, Tarisa, dan Ulpa Pitriani (Mahasiswa Aktif PGSD Semester 6 C STKIP Muhammadiyah Kuningan).