Kuningan, UPMKNews -- Semua orang menginginkan apa yang terasa enak. Semua orang juga ingin menjalani kehidupan yang senang, bahagia dan amat mudah. Semua orang ingin untuk terlihat sempurna, dan menjadi populer kemudian dihormati, dikagumi sehingga orang lain akan mudah menyukainya. Apa yang ingin kita perjuangkan? Semua orang ingin memiliki pekerjaan dan karir yang luar biasa dengan kemandirian, tetapi tidak semua orang ingin menderita selama 24 jam dalam seminggu. Mungkin baginya merupakan perjalanan yang panjang, dan dokumen yang menjengkelkan. Kebanyakan orang ingin menjadi kaya tanpa resiko, tanpa pengorbanan, tanpa penunda kepuasan.

Banyak yang memandang rasa sakit sebagai hal yang secara objektif negatif yang harus dihindari dengan cara apa pun, sedangkan kenyataannya jauh lebih bernuansa. Sebenarnya kita semua mampu dan menurut saya bertanggung jawab atas memaknai rasa sakit itu benar-benar dapat memberikan tujuan hidup kita. Jika kita bertanya kepada diri kita sendiri, "Apa yang kita inginkan dari hidup?" dan pasti kita mengatakan sesuatu seperti, "Saya ingin bahagia, karir bagus, memiliki keluarga yang hebat dan pekerjaan yang saya sukai", itu sangat umum bahkan tidak berarti apa-apa. Pertanyaan yang lebih menarik dan pertanyaan yang mungkin belum pernah kita pikirkan sebelumnya adalah “rasa sakit apa yang Kita inginkan dalam hidup Kita?” lalu “Apa yang ingin Kita perjuangkan?” Karena itu tampaknya menjadi penentu yang lebih besar tentang bagaimana hidup kita berubah, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari hal ini.

Kita harus faham bahwa kebahagiaan membutuhkan perjuangan dan positif adalah efek samping dari penanganan yang negatif. Inti dari semua manusia, kebutuhannya kurang lebih sama. Oleh karena itu, Apa yang kita dapatkan dari hidup tidak ditentukan oleh perasaan baik yang kita inginkan, tetapi oleh perasaan buruk apa yang kita rela dan mampu pertahankan untuk membawa kita ke perasaan baik itu. Orang menginginkan fisik badan berotot yang luar biasa, Tapi semua itu tidak berakhir dengan satu kecuali dia harus menghargai rasa sakit dan tekanan fisik yang datang dengan tinggal di dalam gym selama berjam-jam. Orang ingin memulai bisnis mereka sendiri atau menjadi mandiri secara finansial. Tetapi mereka tidak akan menjadi pengusaha sukses kecuali mereka menemukan cara untuk menghargai risiko, ketidakpastian, kegagalan berulang, dan bekerja berjam-jam pada sesuatu yang Anda tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak.

Kita tidak bisa menang jika tidak bermain, Apa yang menentukan kesuksesan Kita bukanlah "Apa yang ingin Kita nikmati" Tetapi adalah, "Rasa sakit apa yang ingin Kita nikmati untuk sebuah kesuksesan”. Kualitas hidup Kita tidak ditentukan oleh kualitas pengalaman positif Kita saja, tetapi kualitas pengalaman negatif Kita juga. Dan menjadi ahli dalam menghadapi pengalaman negatif berarti menjadi ahli dalam menghadapi kehidupan. Mungkin bisa jadi yang Kita inginkan bukanlah sesuatu yang Kita inginkan, Tapi kita hanya menikmati keinginan saja bahkan mungkin kita sebenarnya tidak menginginkannya sama sekali. Kesenangan adalah pertanyaan yang mudah dan hampir semua dari kita memiliki jawaban yang serupa. Pertanyaan yang lebih menarik adalah rasa sakitnya. “Apa rasa sakit yang ingin Kita pertahankan?” Jawaban itu benar-benar akan membawa Kita ke suatu tempat, ini adalah pertanyaan yang dapat mengubah hidup Kita. Ketika kita menginginkan hasil tapi bukan proses dan kita jatuh cinta bukan pada pertarungan, tetapi hanya pada kemenangan. Ingatlah..! hidup tidak bekerja seperti itu, Siapa diri kita dapat ditentukan oleh nilai-nilai yang ingin Kita perjuangkan. Ini adalah komponen kehidupan yang paling sederhana dan mendasar. Perjuangan kita menentukan kesuksesan kita, jadi pilihlah dan kawal terus perjuangan kita dengan bijak.

Penulis: Mustaid, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Semester 6 Kelas A dan Aktif sebagai Ketua HIMA PGSD 2022/2023.